"Dalam era disrupsi, kita harus memiliki growth mindset, tidak boleh fixed mindset. Growth mindset buat anak muda Indonesia sangat penting. Hal ini memungkinkan diri untuk mengambil langkah berani agar dapat terus melaju. Jangan rentan untuk dikritik dan menghindar dari tantangan karena setiap masalah harus dihadapi," tutur dia.
Erick juga telah menyiapkan sejumlah strategi, baik infrastruktur dengan refocusing bisnis Telkom dan Telkomsel. Selain itu, dukungan pendanaan dan investasi bagi perusahaan rintisan atau startup.
Dia juga mendorong Indico sebagai agregator digital dan market access kreator lokal seperti platform edu-tech, health-tech, game publisher, music. Erick menyebut, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek digital di masa depan.
"Jangan sampai semua game dan konten itu dari asing, kita harus intervensi. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi tempat bagi negara lain menumbuhkan ekonominya tanpa mengembangkan apapun di Indonesia. Kita harus memastikan pertumbuhan terjadi, baru kita bantu perekonomian dunia, jangan di balik dunia tumbuh, tapi Indonesia enggak," ujarnya.