“Karena tentu ya mereka perlu pendampingan, sehingga mereka bisa melakukan sebuah percepatan, tetapi juga melihat wawasan bagaimana yang lebih besar yang bisa mereka juga menjadi tidak justru terjerembab membingungkan tetapi 'oh ini direction-nya' belajar dari apa? Dari figur-figur yang pernah jatuh bangun,” katanya.
Tak hanya itu, dia memandang perusahaan pelat merah harus menjadi solusi masa depan, salah satu isu masa depan adalah sustainability lingkungan dan pembangunan manusia.
“Nantinya fokus Yayasan BUMN akan mengerucut pada dua topik besar yang dampaknya sangat signifikan. Pertama adalah isu kesehatan dan yang kedua adalah isu lingkungan," ucapnya.
Transformasi di bidang kesehatan fokus pada peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak hingga kesehatan mental. Hal ini dilatarbelakangi oleh 6,3 juta anak di Indonesia pada 2020 yang mengalami stunting, sehingga berdampak negatif pada kemampuan belajar dan tingginya depresi.
Semantara terkait lingkungan, adanya degradasi lahan yang mempengaruhi 20 persen lahan. Hal ini menjadi isu tersendiri di bidang lingkungan dan layak menjadi perhatian bagi Yayasan BUMN.