Sedangkan PLN menyiapkan jaringan listrik. Saat ini, PLTU Batang memiliki kapasitas 2x1.000 megawatt (MW) dan PLTS 50 MW.
BUMN lain yang memfasilitasi KIT Batang adalah PT PP yang bersama PT KIW menyiapkan master development, Pelindo III akan mengelola pelabuhan, dan Pertamina menyediakan jaringan gas dan bahan bakar.
Erick mengatakan, dukungan BUMN tersebut sesuai arahan Presiden untuk mempercepat pembangunan KIT Batang.
"Kementerian BUMN akan segera mengintegrasikan semua BUMN terkait dan bekerja sama dengan BUMD dan Swasta. Jika dikaitkan dengan persaingan ekonomi global yang semakin ketat di era post Covid-19, upaya Indonesia menambah kawasan industri khusus di Jawa Tengah, seperti halnya KIT Batang ini menjadi keharusan untuk meningkatkan daya saing,” tuturnya.