JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hanya menggabungkan (merger) Citilink Indonesia dan Pelita Air Service (PAS). Padahal, dalam rencana awal PT Garuda Indonesia Tbk juga termasuk dalam aksi korporasi tersebut.
Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan, Garuda Indonesia tetap menjadi maskapai penerbangan premium milik pemerintah. Sementara, Citilink Indonesia dan Pelita Air akan dilebur menjadi satu perusahaan.
Proses peleburan dua maskapai penerbangan nasional itu ditargetkan terealisasi pada tahun ini atau awal tahun depan.
"Garuda tetap di premium, lalu Citilink sama Pelita merger, tapi kita lihat pembukuannya seperti apa, kalau bisa tahun ini, ya tahun ini, kalau tidak awal tahun depan," ujar Erick saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Dia menambahkan, tahapan merger saat ini sudah mencapai 30 persen dan terus digodok Kementerian BUMN, termasuk konsolidasi pembukuan keuangan kedua maskapai.
"Ya sudah, kalau detail nanti ada lawyer, ada. Baru 30 persen (prosesnya) baru kajian," tuturnya.