Oleh karena itu, dia ingin ada pembagian peran dalam R&D. Universitas berperan untuk meneliti sementara BUMN sebagai korporasi bisa melakukan komersialisasi atas produk hasil penelitan. "Biar R&D di universitas, kita yang komersialisasinya," katanya.
Erick mencontohkan, BUMN klaster pangan yang bisa bekerja sama dengan kampus di tengah terbatasnya SDM. Tak hanya itu, kerja sama juga bisa dilakukan dengan swasta sehingga pembangunan bisa dinikmati banyak orang.
"Contohnya, banyak sekali potensi lahan yang ada di Kementerian BUMN. Kita sedang mapping, mana lahan-lahan atau mana jenis pangan yang memang kapabilitasnya tidak baik. Jadi memang kelasnya belum di situlah. Kalau kita yang kuat, it's okay. Tetapi kalau yang memang tidak maksimal, kenapa kita tidak maksimalkan dengan private sector," ujar Erick.