"Formas menekankan bahwa arus investasi akan mendorong pembukaan lapangan kerja baru serta memperkuat stabilitas ekonomi nasional," ungkapnya.
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, menyoroti perkembangan pesat KEK Batang yang menurutnya telah menjadi magnet baru dalam perebutan investasi di Asia Tenggara.
Infrastruktur industri siap pakai, insentif fiskal, kemudahan barang masuk dan keluar, serta ketersediaan bangunan pabrik yang langsung bisa digunakan menjadi keunggulan yang tidak dimiliki banyak negara.
Mari menyebutkan bahwa jika pengembangan KEK Batang berjalan konsisten, Indonesia berpotensi menjadi kawasan industri dan manufaktur baru di ASEAN bahkan Asia.
"Investor global disebut mulai melihat Indonesia sebagai tujuan industri yang lebih stabil dan menjanjikan," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Wanxinda Group Indonesia, Chen Riling menuturkan bahwa pada tahun mendatang akan ada 22 pabrik baru yang mulai beroperasi di kawasan industri Wanxinda. Pabrik tersebut diharapkan bisa menyerap tenaga kerja.