Sementara itu, Direktur Utama Holding Pertambangan MIND ID Orias Petrus Moedak mendukung opsi yang dijalankan Freeport. Sebab, investasi proyek smelter Freeport juga ditanggung MIND ID selaku pemegang saham Freeport.
"Posisi kami berkontribusi terhadap capex dan ini berdampak ke kami. Kami mendukung apabila ada pengeluaran untuk smelter yang lebih kecil dibandingkan hitungan awal," katanya.
Orias menyebut dengan hitungan awal investasi smelter sebesar 3 miliar dolar AS, maka MIND ID menanggung sekitar 1,2 miliar dolar AS hingga 1,5 miliar dolar AS.
"Ini signifikan buat MIND ID. Tentu opsi lain kami pertimbangkan dan yang terbaru ini dengan Tsingshan di mana kontribusi akan jauh lebih kecil dari rencana awal," katanya.
Kendati ingin ada kesepakatan dalam pembicaraan antara Freeport Indonesia dan Tsingshan, Orias mengatakan hal itu tampaknya belum bisa diputuskan dalam waktu dekat.
"Kami mau melangkah cepat, tapi kita juga paham dalam waktu dekat ini dengan Tsingshan kita akan hadapi dua kali tahun baru, sekarang dan Februari (Imlek) yang memang akan berdampak pada seberapa cepat keputusan-keputusan penting diambil," ujar Orias.