JAKARTA, iNews.id - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi kinerja industri minyak kelapa sawit masih dalam tren meningkat pada tahun ini. Tak hanya dari sisi volume, harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) juga menarik.
Direktur Eksektuf Gapki, Mukti Sardjono memperkirakan, produksi CPO pada tahun ini bisa menembus 49 juta ton untuk CPO dan 4,65 juta ton untuk PKO (palm kernel oil).
Menurutnya, banyak faktor yang akan mendukung kinerja CPO tahun ini. Di antaranya cuaca yang mendukung, pemeliharaan kebun yang baik, serta harga CPO yang menarik. Selain itu, konsumsi di dalam negeri juga terjaga.
"Dengan komitmen pemerintah untuk melanjutkan program B30, konsumsi biodiesel diperkirakan sebesar 9,2 juta KL yang setara dengan 8 juta ton minyak sawit," katanya, Kamis (4/2/2021).
Selain itu, kata dia, ekspor CPO juga cukup prospektif. Namun, permintaan CPO tergantung dari penanangan Covid-19, terutama di negara-negara tujuan ekspor. Pandemi masih menjadi risiko terbesar dari permintaan CPO secara global, sehingga vaksinasi diharapkan bisa berhasil.
"Faktor yang diperkirakan mengganggu permintaan antara lain berjangkit kembalinya Covid-19 di China maupun negara lain, dan juga berjangkitnya African Swine Fever yang mengganggu permintaan oilseed dan oilmeal yang pada akhirnya akan mengganggu permintaan minyak nabati termasuk minyak sawit," tuturnya.