JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memproyeksikan menerbangkan sedikitnya 4.232 jemaah haji asal Indonesia dalam 11 kelompok terbang atau kloter yang berasal dari enam embarkasi, yakni Jakarta sebanyak dua kloter, Banjarmasin sebanyak satu kloter, Lombok sebanyak satu kloter, Solo sebanyak dua kloter, Makassar sebanyak dua kloter dan Padang sebanyak satu kloter.
Awal pelaksanaan fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia ditandai dengan penerbangan GA-7301 yang mengangkut 393 jemaah dari Kloter I Jakarta yang telah diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Madinah pada 12 Mei 2024 pukul 01.00 WIB.
Kemudian, kloter I calon jemaah Haji Indonesia tersebut direncanakan akan tiba di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz pada pukul 07.00 LT. Sementara, pemberangkatan kedua calon jemaah Haji akan dilaksanakan melalui Kloter I Banjarmasin dari Bandara Internasional Syamsuddin Noor pada pukul 08.40 WITA dan dijadwalkan tiba di Madinah pada pukul 16.40 LT.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menuturkan, momentum penerbangan haji memiliki arti khusus bagi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier, terlebih mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan umat muslim terbesar di dunia, untuk mengantarkan calon jemaah beribadah melalui layanan penerbangan yang aman dan nyaman.
“Penting bagi kami untuk memastikan para calon jemaah haji memiliki pengalaman menjalankan ibadah haji yang seamless, mengingat perjalanan ibadah haji merupakan momen yang telah dinanti oleh para calon jemaah,” ucap Irfan dalam keterangannya dikutip, Senin (13/5/2024).
Sebelumnya, untuk mengoptimalkan kesiapan operasional penerbangan haji tahun ini, perseroan telah melaksanakan berbagai inisiatif melalui kesiapan aspek layanan, operasional, hingga tata kelola keamanan, untuk memastikan kesiapan layanan penerbangan bagi calon jemaah haji dapat berjalan optimal, salah satunya melalui Aircraft Health Program, yaitu penyehatan pesawat melalui beragam prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis pada armada yang akan melayani penerbangan haji.