Dari sisi penerbangan kargo, Irfan berencana memperluas rute. Saat ini, Garuda Indonesia melayani lima rute penerbangan khusus kargo, di antaranya Manado-Narita, Makassar-Singapura, Denpasar-Hong Kong, Surabaya-Hong Kong, dan Makassar-Hong Kong.
Dia mencatat, penerbangan kargo ini memberikan kontribusi pendapatan bagi Garuda Indonesia sebesar 76,6 juta dolar AS hingga kuartal III 2021 atau lebih besar dari periode yang sama tahun lalu senilai 61,3 juta dolar AS.
"Garuda sejak akhir tahun lalu juga telah mengoperasikan passenger freighter yang dapat mengangkut 40 ton angkutan kargo," ucap Irfan.
Selain itu, Garuda Indonesia juga bakal menyesuaikan jumlah pesawat agar sesuai dengan rute yang dibuka. BUMN penerbangan ini juga terus melakukan renegosiasi kontrak sewa pesawat dan berupaya dapat memperoleh skema variable cost.
Tercatat hanya 60 armada pesawat Garuda yang beroperasi saat ini. Padahal, armada yang dimiliki mencapai 125 pesawat, terdiri atas 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri.
Adapun Kementerian BUMN selaku pemegang saham berencana memangkas rute penerbangan Garuda dari 237 rute menjadi 140 rute. Artinya, ada 97 rute yang bakal ditutup.