Gazprom Putuskan Tidak Bagikan Dividen, Pertama Kali sejak 1998

Aditya Pratama
Raksasa gas Rusia, Gazprom memutuskan untuk tidak membayar dividen atas hasil tahun lalu. Keputusan tersebut merupakan pertama kali dilakukan sejak tahun 1998. (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Raksasa gas Rusia, Gazprom memutuskan untuk tidak membayar dividen atas hasil tahun lalu. Keputusan tersebut merupakan pertama kali dilakukan sejak tahun 1998 dan membuat harga saham perusahaan anjlok hampir 30 persen.

"Para pemegang saham memutuskan bahwa dalam situasi saat ini tidak disarankan untuk membayar dividen berdasarkan hasil tahun 2021," ujar Wakil CEO Gazprom, Famil Sadygov dikutip dari Reuters, Jumat (1/7/2022).

Sadygov menambahkan, Gazprom saat ini fokus pada gasifikasi regional Rusia. Perusahaan berencana untuk menghabiskan 526 miliar rubel (setara 10 miliar dolar AS) pada tahun 2025 untuk meningkatkan gasifikasi Rusia dari level saat ini sebesar 72 persen.

Akibat keputusan tersebut, saham Gazprom jatuh lebih dari 29 persen. Keputusan tersebut membalikkan rekomendasi dewan untuk membayar dividen 52,53 rubel per saham sekaligus akan menjadi pembayaran terbesarnya.

Analis mengkritik keputusan Gazprom untuk tidak membagikan dividen. Pasalnya, hal tersebut merupakan salah satu dari sedikit cara investor ritel Rusia dapat mengambil untung di tengah sanksi Barat yang keras terhadap perusahaan Rusia.

"Ini adalah bencana bagi saham Gazprom, karena satu-satunya daya tarik investasi perusahaan adalah dividen yang tinggi. Keputusan itu juga kemungkinan sebagian terkait dengan kesediaan kementerian keuangan untuk meningkatkan pendapatan anggaran," kata analis Tinkoff Investments.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Keuangan
3 jam lalu

IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi Tipis ke 8.391, DSSA-HDFA Pimpin Top Losers

Bisnis
5 jam lalu

MNC Sekuritas dan CGS International Sekuritas Tawarkan Waran Terstruktur Seri 10

Internasional
9 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Internasional
10 jam lalu

Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3

Internasional
12 jam lalu

Rusia Peringatkan Rencana Trump Uji Coba Nuklir Bisa Picu Perlombaan Senjata

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal