Melalui pelatihan ini diharapkan pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas layanan usaha.
"Karena tentunya pascapandemi persepsi wisatawan akan mengalami pergeseran tren wisata, terutama perhatian dalam hal kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) yang semakin meningkat,” kata dia.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi menjelaskan, dalam pelatihan para peserta mendapatkan berbagai materi. Yakni mencakup digital mindset, digital toolset, dan digital skillset dengan metode penyampaian secara teori dan praktik terkait cara pendaftaran di platform online yaitu salah satunya adalah Tripadvisor.
“Pelatihan ini dikembangkan agar dapat membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan sehingga memiliki kapasitas dalam memasarkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi digital," ucap Florida dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.
Setelah mengikuti pelatihan, para pelaku usaha juga akan diberikan pendampingan dan monitoring agar usaha yang telah terdaftar dan terverifikasi di platform online dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menjangkau pasar.
Pelatihan pemasaran online P3TB akan menjangkau para pelaku usaha yang ada di 6 DPP yakni Danau Toba, BYP (Borobudur-Yogyakarta-Prambanan), Lombok, Labuan Bajo, BTS (Bromo-Tengger-Semeru), dan Wakatobi berjumlah total 4.119 orang yang usahanya belum terdaftar pada platform digital.
"Khusus BTS sendiri ditargetkan sebanyak 866 orang pelaku usaha di Key Tourism Area (KTA) Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Malang Raya," tuturnya.
Sementara, pihak pemerintah daerah dalam hal ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi mendukung pelatihan pemasaran online ini yang diyakini sebagai upaya peningkatan kualitas promosi wisata, sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia khususnya Malang sebagai wilayah penyangga DPP Bromo-Tengger-Semeru.