Giant Ditutup, Kemperin Berharap Tak Ganggu Industri Manufaktur

Ferdi Rantung
Seorang karyawan Giant memajang stok barang pada etalase.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, mengatakan penutupan sejumlah gerai ritel dikhawatirkan akan mempengaruhi Purchasing Managers Index (PMI) industri manufaktur. 

PMI Manufaktur merupakan indikator ekonomi yang mencerminkan keyakinan para manajer bisnis di sektor manufaktur.

Dia mengungkapkan, ditutupnya gerai ritel moderen akan berdampak pada PMI industri manufaktur yang saat ini berada di level 53 atau level ekspansif. Pasalnya, barang manufaktur seperti makanan dan minuman tidak bisa didistribusikan jika gerai ritel ditutup. 

"PMI akan turun karena industri manufaktur yang memproduksi makan dan minum gak tau produknya diperdagangkan dimana jika ritel modern ditutup. Pabrik boleh PMI naik, tapi kalo gerai ritel modern tutup mau dibuang kemna produk yang dihasilkan," kata Roy.

Seperti diketahui, PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group memutuskan untuk menutup seluruh gerai supermarket Giant di Indonesia mulai akhir Juli 2021. Rencananya, Hero Group akan mengubah lima gerai giant menjadi IKEA yang menjadi fokus baru Hero Group. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Bisnis
4 tahun lalu

Diundang Mediasi, Manajemen Giant Tak Penuhi Panggilan Kemenaker

Mobil
7 hari lalu

Kepincut Mobil Listrik Xiaomi, Menperin Minta SU7 Diboyong ke Indonesia

Mobil
2 bulan lalu

Insentif Berakhir, APM Wajib Produksi Mobil di Dalam Negeri Sesuai Jumlah Impor

Mobil
3 bulan lalu

Kondisi Tidak Baik, Menperin Minta Toyota, Suzuki dan Daihatsu Tak Naikkan Harga dan PHK

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal