Sementara itu, Menteri Perdagangan 2020-2022, Muhammad Lutfi, ikut menegaskan bahwa tantangan dan PR bangsa Indonesia saat ini cukup banyak, salah satunya harus meningkatkan tiga kali lipat PDB per kapita menjadi 12.500 sebelum bonus demografi habis.
Menurut pria yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Infonesia untuk Amerika Serikat dan Kepala BKPM ini, satu-satunya cara untuk menjawab persoalan ekonomi ke depan adalah jangan sampai menjual suara pada loket yang salah saat momentum pesta demokrasi Indonesia 2024 mendatang.
“Bonus demografi negara kita akan habis tahun 2038 sampai 2040. Apa yang harus kita kerjakan? Hanya ada satu, yang Dinno bilang tadi, jangan jual suara. Sekali lagi ya untuk Generasi Z sekalian, jangan jual suara kalian kepada loket yang salah,” kata Lutfi.
Di tempat yang sama, Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan juga menyampaikan pesan senada untuk ribuan Generasi Z yang hadir. Mengutip almarhum sang kakek, K.H. Ali Yafie, Arief menyampaikan anak muda itu harus tau diri dan bisa membawa diri.
“Teman-teman harus tahu posisi dan bagaimana memaksimalkan apa yang teman-teman miliki. Ditambah lagi kata Bang Lutfi bahwa Suara Generasi Z tidak boleh dijual ke loket yang salah,” ucap Arief Rosyid Hasan, yang juga merupakan Tim Pokja Pelayanan Kepemudaan Nasional.
Adapun Festival Gen Z 2023 yang diselenggarakan oleh CentennialZ menjadi ajang bagi Generasi Z untuk memperlihatkan potensi, kreativitas, dan gagasan mereka.
Dalam acara tersebut hadir Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Dirjen Imigrasi Silmy Karim, Politisi serta Ketua Umum PSSI 2019-2023 Iwan Bule, Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan, Chairman ASEAN Young Entrepreneurship Association Bagas Adhadirga, Politisi Muda Rahayu Saraswati, Tsamara Amany, Najmi Mumtaza, Manik Marganamahendra.