Soal harga, Kementan ingin kalung anti corona dijual dengan harga terjangkau. Fadjry pernah menyebut, harga kalung ini diperkirakan sekitar Rp35.000. Namun, harga itu hanya preferensi dari Kementan.
"Kami ingin harganya nanti terjangkau. Tidak memberatkan beban masyarakat, sehingga manfaatnya dirasakan berbagai kalangan masyarakat," ujarnya.
Fadry menjelaskan, industri mintra nantinya menyerap produk eucalyptus petani, sehingga kesejahteraan para petani bisa meningkat.
"Seperti petani dari Lampung dan Medan yang sudah mengembangkan beberapa jenis eucalyptus. Uji efektivitas produk yang ada, harapannya mendorong agar produk ini segera produksi massal,” kata dia.
Balitbangtan saat ini tengah melanjutkan riset eucalyptus, dan akan dilanjutkan dengan uji klinis bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan universitas. Kerja sama ini diharapkan bisa membuat hasil penelitian eucalyptus bisa lebih sempurna.