"Saya belinya enggak dibatasi waktu beli di pasar Cipinang. Kalau di sana ada barangnya, ya dikasih. Misalnya saya beli 3 ton, ya kalau di sana ada barangnya dikasih. Sekarang-sekarang ini bisa dikatakan lancar-lancar saja untuk penyaluran berasnya, enggak ada persyaratan apa-apa juga," tutur dia.
Sementara soal harga, Sunardi membeli beras Bulog di Pasar Induk Cipinang Rp8.600 per kilogram (kg). Dia pun menjualnya ke konsumen seharga Rp9.600 per kg. Dia mengatakan, harga tersebut yang paling murah.
Sedangkan beras jenis lain seperti IR 64, dia beli ke pedagang penggilingan Rp11.000-12.000 per kg. Kemudian, dia menjualnya ke konsumen Rp12.000-14.000 per kg, tergantung mereknya. Untuk beras premium lebih mahal lagi dan dia menjualnya kisaran Rp14.000-16.000, tergantung mereknya.
"Sekarang ini kenaikan harga beras itu liar. Masalahnya kan hukum ekonomi, permintaan banyak tapi barangnya enggak ada, otomatis harganya naik, naiknya itu sangat liar, jadi harga enggak bisa kepatok," ucapnya.