Dari timur tengah, organisasi negara pengekspor minyak bumi atau OPEC pada Selasa kemarin (13/12/2022) mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global sebesar 2,55 juta barel per hari tahun ini dan 2,25 juta barel per hari pada tahun 2023.
Kendati optimis, sinyal bearish datang dari sentimen laju suku bunga The Fed yang mengindikasikan akan kembali mengerek suku bunga lebih lanjut tahun depan. Suku bunga yang tinggi berpotensi membawa ekonomi negeri Paman Sam masuk jurang resesi, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (16/12/2022).
Pada Kamis kemarin (15/12/2022), Bank of England dan Bank Sentral Eropa juga menaikkan suku bunga demi melawan musuh bersama mereka, inflasi. Kenaikan suku bunga bank-bank sentral dunia mendorong permintaan terhadap dolar.
Apabila dolar diperdagangkan lebih tinggi, maka akan membuat harga minyak lebih mahal bagi mereka yang menggunakan mata uang lainnya.