Penurunan permintaan minyak disebabkan oleh meningkatnya adopsi kendaraan listrik serta melambatnya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Selain itu, tekanan deflasi China juga memburuk pada bulan September.
Adapun berita negatif dari China mengalahkan kekhawatiran pasar atas kemungkinan yang masih ada bahwa Israel akan melakukan serangan balasan kepada Iran yang dapat mengganggu produksi minyak.
"Meskipun serangan Israel ke Iran kemungkinan akan terjadi, langkah-langkah penguatan terbaru oleh militer Amerika Serikat mungkin telah menenangkan tanggapan di kedua belah pihak," ucap Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial, Dennis Kissler.
Washington secara pribadi telah mendesak Israel untuk tidak membalas serangan tersebut guna menghindari pemicu perang yang lebih luas di Timur Tengah. Presiden AS Joe Biden secara terbuka menentang terhadap serangan Israel terhadap situs nuklir Iran dan kekhawatirannya tentang serangan terhadap infrastruktur energi Iran.
Dolar juga mencapai titik tertinggi sembilan minggu pada hari Senin. Mata uang AS yang lebih kuat dapat merugikan permintaan minyak berdenominasi dolar dari pembeli yang menggunakan mata uang lain.