JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah dunia bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Rabu (23/11/2022). Kenaikan ini terdongkrak sentimen data industri minyak Amerika Serikat (AS) yang mencatatkan penurunan stok dan perkembangan terbaru cadangan minyak Rusia jelang pemberlakuan sanksi.
Data perdagangan Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 09:29 WIB, mencatat harga minyak kontrak Januari 2023 tumbuh 0,11 persen di 88,46 dolar AS per barel. Adapun West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Januari 2023 turun 0,21 persen sebesar 81,12 dolar AS per barel.
AS baru saja mengumumkan penurunan persediaan minyak mentah sekitar 4,8 juta barel per 18 November, menurut data American Petroleum Institute (API). Namun, data API menunjukkan stok sulingan, yang meliputi minyak pemanas dan bahan bakar jet, naik sekitar 1,1 juta barel, jauh melebihi ekspektasi analis yang sebelumnya memproyeksikan penurunan 600.000 barel.
Selain itu, pasar masih mengikuti perkembangan krisis geopolitik Rusia-Ukraina yang menyeret poros kekuangan global, seperti negara-negara kelompok G7 dan Uni Eropa yang akan menerapkan sanksi terhadap minyak Rusia pada awal Desember mendatang.