Kelangkaan pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil/CPO juga turut berkontribusi pada tingginya harga minyak goreng di Indonesia. Minyak goreng di Indonesia, umumnya dihasilkan dari CPO yang harga domestiknya berkorelasi langsung dengan harga CPO internasional.
Sepanjang 2021, harga CPO internasional naik sebesar 36,3 persen dibandingkan 2020. Hingga Januari 2022, harga sudah mencapai Rp15.000 per kilogram.
“Tingginya harga tersebut disebabkan oleh kekurangan pasokan di tengah meningkatnya permintaan di banyak bagian dunia karena ekonomi pulih dari gelombang kedua Covid-19,” kata Nisrina.
Tingginya harga minyak goreng di Indonesia menjadi sorotan sejak kuartal IV-2021 hingga awal kuartal I-2022, antara Maret hingga Desember 2021. Data Indeks BU RT milik CIPS mencatat kenaikan harga sebesar 56 persen di Rp 20.667 per liter pada Desember. Harga minyak goreng tetap mahal walaupun sudah turun sejak Januari 2022 menjadi Rp19.555. Harga ini masih 46,2 persen lebih tinggi dari harga Januari 2021.
"Selain menurunnya produktivitas perkebunan kelapa sawit, meningkatnya permintaan global akan bahan bakar nabati berbasis minyak sawit juga mengurangi pasokan CPO untuk produksi minyak goreng. Indonesia termasuk ke dalam negara-negara yang telah menerapkan program biodiesel yang mewajibkan pencampuran solar dengan biofuel," tuturnya.