Dibandingkan pameran yang dilakukan tahun lalu, kini HIMKI disponsori oleh lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Telkom Indonesia, PT PLN, Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BNI. Sebab pada Maret 2017, Menteri BUMN, Rini Soemarno menyatakan dukungannya untuk membantu pertumbuhan industri mabel dan kerajinan serta supaya BUMN bisa lebih proaktif.
"Di mana ini suatu kebanggaan untuk kami saat APBN belum bisa support lebih besar. Mestinya anggaran pameran ini disediakan oleh Kemendag dan kementerian terkait tapi faktanya tidak demikian. Mungkin karena anggarannya habis atau apa. Alhamdulillah BUMN bisa terlibat kali ini.," tuturnya.
Diharapkan dengan adanya pameran ini bisa mempromosikan dan memasarkan produk furnitur Indonesia agar lebih dikenal di kancah internasional. Begitu juga untuk mencari pembeli tetap yang berpotensi untuk membuat pesanan yang berkelanjutan.
Peluang ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia sangatlah besar. Apalagi masyarakat Eropa menyukai produk-produk buatan tangan yang memiliki ciri khas tersendiri. Di sisi lain, peluang pasar di dunia masih sangat tinggi sehingga diperkirakan permintaannya terus mengalami peningkatan.
Data impor dunia terhadap produk furnitur pada 2016 sekitar 148 miliar dolar AS atau naik 10,4 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi global juga semakin baik sehingga diharapkan bisa mendorong ekspor produk mabel dan kerajian untuk mencapai target di tahun 2019.