JAKARTA, iNews.id - Pembentukan Holding BUMN Baterai Listrik atau Indonesia Battery Corporation terus dikebut. Nantinya, perusahaan tersebut akan diarahkan untuk berinvestasi besar-besaran dari hulu hingga hilir.
"Diharapkan Indonesia Battery Corporation tersebut akan melakukan investasi secara terintegrasi dari hulu ke hilir, sehingga Indonesia diharapkan memiliki industri baterai yang terintegrasi," ujar Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, Kamis (4/2/2021).
Holding BUMN baterai listrik beranggotakan 4 perusahaan negara yaitu Inalum, Antam, PLN, dan Pertamina. Menurut Pahala, ada dua alasan pemerintah akan mendorong holding tersebut menggelontorkan belanja modal (capital expenditure) besar.
Pertama, Indonesia mempunyai sumber daya nikel melimpah, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik. Nikel merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.
Kedua, kata Pahala, investasi itu juga mendukung pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia di masa depan.