Dia menambahkan, dengan memaksimalkan potensi SDA lain, dan tidak hanya berpaku pada batu bara merupakan langkah tepat dalam membangun IATA ke depan.
“Jadi tidak hanya produksi pada yang yang sudah dikerjakan, tapi juga melihat apa potensi yang Indonesia punya,” ucapnya.
Lebih lanjut Hary mengatakan bahwa hal tersebut juga menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk menyesuaikan bisnis ke depan, yang akan mengarah pada industri energi baru terbarukan (EBT).
“Supaya kita punya kesempatan untuk menyesuaikan bisnis kita ke depan dan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia,” katanya.
Oleh karena itu, Hary juga menekankan pentingnya membangun manajemen yang baik dalam melakukan setiap lini bisnis yang ada di IATA.
“Itu kunci utama yang kita perkuat untuk organisasi perusahaan agar rencana yang sudah disusun berjalan dengan baik,” ujar Hary.