Rencana Krishna ini menandai salah satu strategi tenaga kerja terbesar yang diumumkan sebagai respons atas kemajuan teknologi yang pesat. Menurutnya, tugas seperti memberikan surat verifikasi pekerjaan atau memindahkan karyawan antardepartemen kemungkinan akan otomatis, sedangkan beberapa fungsi sumber daya manusia (SDM) seperti mengevaluasi komposisi dan produktivitas tenaga kerja mungkin tidak akan tergantikan selama dekade berikutnya.
IBM saat ini mempekerjakan sekitar 260.000 tenaka kerja dan terus merekrut untuk pengembangan perangkat lunak dan peran yang dihadapi pelanggan. Krishna menuturkan, menemukan bakat lebih mudah saat ini dibanding tahun lalu.
Adapun IBM sebelumnya telah mengumumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 5.000 pekerja. Namun, IBM telah menambah tenaga kerjanya secara keseluruhan, mencapai 7.000 orang pada kuartal I 2023.
Krishna, yang menjadi CEO sejak 2020, telah bekerja untuk memfokuskan perusahaan berusia seabad ini pada perangkat lunak dan layanan seperti cloud hybrid. Dia telah mendivestasi bisnis dengan pertumbuhan rendah seperti unit infrastruktur terkelola Kyndryl Inc. dan bagian dari bisnis Watson Health. Perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan untuk menjual unit cuacanya.