Saat ini pendekatan bisnis BUMN terhadap investor Hong Kong terus didoronf pemegang saham.
“Nah kita coba, memang kita memang bukan karena Hong Kong gitu, kita memang kebetulan itu ada time slot kemarin dua hari kita isi Hong Kong yang terdekat,” tutur dia.
Saat dikonfirmasi, Erick juga mengaku belum memilih Singapura sebagai mitra potensial bagi BUMN. Alasannya, investasi properti di Indonesia dari Negara Singa ini masih terlihat landai.
“Saya belum melihat agresivitas daripada perusahaan-perusahaan Singapura untuk properti di Indonesia. Karena mereka masih melihat properti di Singapura masih potensi,” ucap dia.
Selain Hong Kong, Kementerian BUMN juga melirik Jepang. Soal ini Erick tidak merinci lebih jauh. Kendati begitu, dia mengaku bahwa investasi Jepang di sektor properti cukup masif di dalam negeri.
“Saya juga kalau ingat pernah ada roadshow untuk properti ini 3 tahun yang lalu ke Jepang. Hasilnya sudah bisa kita lihat, sekarang banyak perusahaan-perusahaan Jepang walaupun tidak semua ke BUMN, tapi sudah mulai masuk properti-properti di Indonesia,” tutur Erick.