Lia enggan membeberkan nilai divestasi saham yang baru saja disepakati ketiga entitas, yakni IHC, INA dan Swire. Meski begitu, dia memastikan pendanaan yang diperoleh dari penjualan saham dapat diinvestasikan kembali untuk proyek-proyek besar di bidang kesehatan.
“Ada nilai tertentu, saya tidak bisa sebutkan di sini, tapi kita uda lewat dengan sebuah penilaian, jadi tim cukup besar untuk menilai berapa kira-kira investasi yang mereka inginkan, kan ada valuasinya, itu resmi. Cukup lumayan untuk kita membiayai beberapa investasi besar di Indonesia,” ucapnya.
Menurut Lia, aksi korporasi bertujuan untuk memodernisasi layanan kesehatan secara signifikan. Lalu, mendorong value creation dengan cara yang tepat sesuai Undang-Undang kesehatan dan Permenkes terbaru.
“Jadi kita dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, maka Pertamedika IHC kita ingin membantu, mendukung dengan membuat sebuah ekosistem baru di bidang kesehatan,” katanya.
“Kita tahu bahwa rumah sakit yang sudah ada saat ini berasal dari RS Pertamina maupun BUMN, nah kita berkeinginan untuk meningkatkan mutu dengan mengangkat kegiatan-kegiatan kesehatan ini menjadi lebih berstandar internasional, karena itu kita menggandeng strategic partner yang bertujuan untuk lebih cepat membuat transformasi dalam pelayanan kesehatan,” ucapnya.