Indeks sektoral yang menguat hanya siklikal 0,10 persen, keuangan 0,06 persen, dan kesehatan 0,34 persen. Sementara sisanya melemah yakni, properti -0,32 persen, infrastruktur -0,02 persen, bahan baku -0,75 persen, industri -0,70 persen, teknologi -2,32 persen, nonsiklikal -0,24 persen, transportasi -2,34 persen, dan energi -1,42 persen.
Saat market koreksi, investor asing terpantau melakukan net buy secara akumulatif sebesar Rp643,12 miliar, terdiri dari Rp613,09 miliar di pasar reguler, dan Rp30,03 miliar di pasar negosiasi tunai.
Pembelian asing terhadap sejumlah emiten big caps di pasar reguler antara lain PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp170,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp55,9 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp47,0 miliar.
Sementara net sell asing di pasar reguler yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp22,1 miliar, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Rp11,9 miliar, dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Rp10,1 miliar.
Saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Wir Asia Tbk (WIRG) melejit 24,82 persen di Rp855, PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) naik 11,61 persen di Rp173, dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melesat 7,53 persen di Rp400.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) anjlok -6,99 persen di Rp266, PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) terpuruk -6,43 persen di Rp320, dan PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) melemah -6,42 persen di Rp102.