"Kita lihat dari sisi global dipicu angka pengangguran AS yang sudah mengalami penurunan, ini bagus sekali. Dari sisi domestik sentimen terbarunya dari PDB yang sebelumnya sudah diantisipasi bakal mengalami perlambatan karena kasus Covid-19 yang menguat, namun dengan pemerintah membatasi," tuturnya.
Cika memproyeksikan IHSG masih akan bergerak terbatas di area 6.550-6.680.
"Pergerakan IHSG masih terbatas meskipun investor asing mulai melakukan akumulasi," kata dia.
Menyusul IHSG, beberapa indeks juga ikut menguat seperti indeks LQ45 naik 0,38 persen di 951,60, JII naik 0,20 persen di 566,56, IDX30 naik 0,37 persen di 505,66, dan MNC36 naik 0,42 persen di 322,87.
Beberapa indeks sektoral yang terdongkran naik seperti: bahan baku naik 0,34 persen, energi naik 0,38 persen, keuangan naik 1,81 persen, konsumsi siklikal naik 0,47 persen, konsumsi non-siklikal naik 0,07 persen, industri naik 1,29 persen, infrastruktur naik 0,02 persen, dan transportasi naik 1,59 persen.
Sedangkan sektoral yang menurun diantaranya kesehatan turun 0,15 persen, properti turun 0,85 persen, dan teknologi turun 0,70 persen.
Sementara itu, saham-saham top gainers adalah: PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) naik 25,52 persen di Rp182, PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) naik 24,52 persen di Rp2590, dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) naik 17,95 persen di Rp230.
Adapun saham saham yang masuk top losers antara lain, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) turun 5,85 persen di Rp386, PT Cashlez Wordlwide Indonesia Tbk (CASH) turun 5,59 persen di Rp304, dan PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun 5,52 persen di Rp8125.