Capaian perusahaan migas terbesar di dunia itu terbilang bagus jika dibandingkan perusahaan kompetitor yang banyak merugi. Tekanan terhadap industri migas terjadi karena turunnya harga minyak mentah.
Harga minyak Brent pada akhir kuartal II turun 38 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Keputusan negara-negara OPEC untuk mengurangi pasokan hingga 9,7 juta barel per hari tak terlalu menolong anjloknya permintaan.
Meski laba anjlok, Aramco akan membagikan dividen 18,75 miliar dolar AS pada kuartal II. Keputusan tersebut selaras dengan rencana perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham 75 miliar dolar AS pada tahun ini.