Meskipun zona Eropa diharapkan dapat menghindari resesi, namun output dari 19 negara di kawasan itu diperkirakan tumbuh hanya 0,5 persen. Ini lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Pertumbuhan yang lemah pada tahun 2023 di seluruh Eropa mencerminkan efek limpahan dari perang di Ukraina, dengan revisi penurunan yang tajam terutama untuk ekonomi yang paling terkena dampak pemotongan pasokan gas Rusia," kata IMF, dikutip dari DW, Sabtu (15/10/2022).
Laporan itu juga menyebutkan kondisi keuangan yang lebih ketat di zona Eropa, dengan biaya pinjaman meningkat sebesar 50 basis poin pada Juli dan 75 poin pada September 2022.
Adapun ekonomi global diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,7 persen pada tahun ini. Angka itu 0,2 persentase lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya.
Managing Director IMF Kristalina Georgieva menyoroti perlambatan ekonomi di ketiga zona ekonomi utama dunia.