Pembatasan migrasi lintas batas akan menghilangkan keterampilan yang berharga dari ekonomi tuan rumah sekaligus mengurangi pengiriman uang di negara pengirim migran. Berkurangnya arus modal akan mengurangi investasi asing secara langsung, sementara penurunan kerja sama internasional akan menimbulkan risiko terhadap penyediaan barang publik global yang vital.
IMF mengatakan, studi yang ada menunjukkan bahwa semakin dalam fragmentasi, semakin dalam biayanya, dengan pemisahan teknologi secara signifikan memperbesar kerugian dari pembatasan perdagangan.
Berdasarkan catatan, ekonomi pasar negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah cenderung paling berisiko karena ekonomi global bergeser ke lebih banyak regionalisasi keuangan dan sistem pembayaran global yang terfragmentasi.
"Dengan pembagian risiko internasional yang lebih sedikit, (fragmentasi ekonomi global) dapat menyebabkan volatilitas ekonomi makro yang lebih tinggi, krisis yang lebih parah, dan tekanan yang lebih besar pada penyangga nasional," ujarnya.
Ini juga dapat melemahkan kemampuan komunitas global untuk mendukung negara-negara yang mengalami krisis dan mempersulit penyelesaian krisis utang negara di masa depan.