Seperti diketahui, dua tetangga India, Pakistan dan Sri Lanka tengah berada dalam krisis ekonomi dan sangat membutuhkan bantuan internasional sebelum mereka kehabisan mata uang asing untuk membayar impor penting.
India dan Klub Kreditor Paris baru-baru ini menyampaikan kepada IMF bahwa mereka mendukung rencana restrukturisasi utang Sri Lanka yang tengah mencari pinjaman 2,9 miliar dolar AS.
Bank Ekspor-Impor China juga telah menawarkan kepada Sri Lanka moratorium dua tahun atas utangnya dan menyampaikan akan mendukung upaya negara itu untuk mengamankan program IMF. Namun, menurut pemerintah Sri Lanka hal itu tidak cukup.
IMF, Bank Dunia, dan Amerika Serikat telah Kerangka Bersama-Inisiatif G20 yang diluncurkan pada tahun 2020 untuk membantu negara-negara yang terlilit utang menunda pembayarannya, yang diperluas hingga mencakup negara-negara berpenghasilan rendah. Namun, hal tersebut ditolak China.