Sebagai informasi, laba ICBP tahun 2022 turun 28,31 persen year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 senilai Rp6,39 triliun. Kondisi ini terjadi saat pendapatan perseroan meningkat 14,07 persen yoy di angka Rp64,79 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp56,80 triliun.
Berdasarkan produknya, penjualan mi instan menjadi kontributor utama sisi topline ICBP dengan sebesar Rp47,47 triliun.
Selanjutnya, penjualan produk dairy tercatat sebesar Rp9,44 triliun, segmen makanan ringan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,97 triliun, produk penyedap makanan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,36 triliun, penjualan produk nutrisi dan makanan khusus tercatat sebesar Rp1,16 triliun, dan produk minuman mencatatkan penjualan sebesar Rp1,54 triliun.
Peningkatan sejumlah beban menjadi penghambat pertumbuhan laba. Beban pokok penjualan yang naik menjadi Rp43 triliun dari sebelumnya sebesar Rp36,51 triliun, utamanya karena kenaikan biaya bahan baku. Juga, beban penjualan dan distribusi yang naik menjadi Rp6,99 triliun dari sebelumnya sebesar Rp6,26 triliun.