Menurut dewi, perusahaan memang cenderung akan berperan sebagai konsolidator atau aggregator. Mereka akan berperan sebagai pihak yang melakukan kontrol kualitas dan menyerahkan produksi kepada para mitra.
Kedua, kelompok UMKM yang juga terpengaruh adalah pelaku usaha yang berada di sekitar titik penyelenggaraan. Pasalnya, penyelenggaraan acara besar seperti pertandingan bola atau konser musik memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pelaku usaha tersebut.
Dengan dibatalkannya status tuan rumah Indonesia dalam Piala Dunia U-20, pelaku usaha kehilangan momentum untuk meraup penghasilan yang besar.
“Kita anggap 10 persen hingga 20 persen pengunjung akan belanja oleh-oleh, atau makanan, atau souvenir yang dijual pedagang keliling. Setidaknya mereka menghabiskan Rp. 100 ribu per hari. Dari angka tersebut saja sudah lumayan,” ujarnya.
Apalagi, Piala Dunia U-20 dilaksanakan di 6 lokasi yang berbeda. Sehingga potensi ekonomi tidak hanya dirasakan pada masyarakat di daerah tertentu, namun tersebar ke lokasi tersebut.