Selanjutnya, terkait kerja sama di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk meningkatkan jumlah SDM kompeten di bidang industri, Agus memaparkan rencana pertukaran SDM industri antara Indonesia-Jepang, sehingga SDM industri asal Indonesia bisa mendapat pelatihan tertentu di Jepang, sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik.
“Ketika kembali dari Jepang, mereka juga bisa membantu perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia maupun membangun startup yang bisa mendukung ekosistem pengembangan perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Ken Saito menyambut baik gagasan-gagasan yang disampaikan Menperin dalam rangka meningkatkan kerja sama kedua negara. Dia menjelaskan, METI menaruh perhatian besar dengan menyediakan sejumlah anggaran untuk mendorong kerja sama dengan daerah global south secara keseluruhan.
Terkait kerja sama industri otomotif dengan Indonesia, pihaknya mengakui bahwa Indonesia merupakan basis penting bagi produksi dan ekspor otomotif Jepang. Investasi perusahaan otomotif Jepang di Indonesia menjadi keuntungan bagi kedua negara.
“Kami ingin meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya saing industri otomotif di Indonesia. Kami mendukung secepatnya diskusi mengenai isi kerja sama yang lebih detail di tingkat direktur jenderal,” ucap Saito.
Terkait kerja sama SDM, Saito menyampaikan bahwa saat ini Jepang sedang berfokus pada pengembangan SDM di industri otomotif.
“Pelatihan SDM juga penting bagi pengembangan SDM generasi berikut. Untuk itu, perlu tindak lanjut untuk membahas rencana tersebut secara lebih detail,” tuturnya.