Selain itu, Indonesia berpotensi memperoleh bahan baku industri. Misalnya, kapas bisa diperoleh dari Mozambik, sehingga tak tergantung pada negara-negara pemasok utama.
"Intinya dalam perdagangan perlu ada keseimbangan hubungan. Jangan sampai kita terlalu tergantung, baik dari segi pasar maupun pemasok bahan baku. Akan sangat baik jika dalam perdagangan internasional makin terbuka sehingga fair trade akan terwujud," katanya.
Anggota Komisi IV DPR, Herman Khaeron menambahkan, perjanjian perdagangan FTA antara Indonesia dan Mozambik sangat penting. Pasalnya, porsi ekspor Indonesia ke Benua Afrika baru 2,1 persen dari total ekspor nasional.
"Pasar Afrika punya potensi yang cukup besar mengingat perkembangan sosial ekonomi dan politik di kawasan itu," kata Herman.