JAKARTA, iNews.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan industri manufaktur menunjukkan pemulihan di tengah pandemi. Ini terlihat dari penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut.
Kementerian Perindustrian sebelumnya mencatat, tenaga kerja sektor manufaktur sempat berkurang 2 juta orang akibat pandemi Covid-19. Rinciannya, dari 19,14 juta orang pada 2019, turun menjadi 17,5 juta tenaga kerja pada 2020.
"Tapi Alhamdulillah seiring dengan bangkitnya sektor industri pengolahan dari dampak pandemi, ada tambahan penyerapan tenaga kerja di sektor industri manufaktur sebanyak 1,2 juta orang pada tahun 2021, sehingga total tenaga kerja di sektor industri manufaktur kembali meningkat ke angka 18,64 juta orang," kata Agus Gumiwang dalam jumpa pers Kinerja Sektor Industri 2021 dan Outlook 2022, Rabu (29/12/2021).
Ini membuktikan industri manufaktur di Indonesia sangat tahan banting terhadap gejolak lingkungan termasuk ketika Indonesia menghadapi krisis pandemi Covid-19. Lebih lanjut dia menuturkan, kinerja makro sektor industri tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah dalam menerapkan beberapa kebijakan gas dan rem.
"Sebenarnya sejak awal Covid-19 masuk Indonesia pada 2020, aktivitas industri tidak pernah benar-benar berhenti, jadi sebenarnya masih berjalan," ujarnya.
Kebijakan gas dan rem di sektor industri manufaktur diwujudkan dengan penerbitan kebijakan yang disebut dengan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Seiring waktu, kebijakan IOMKI berhasil mendorong terciptanya keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan ekonomi di sektor industri manufaktur. Selain itu, memacu para pelaku industri nasional menjadi percaya diri dan segera beradaptasi dengan kondisi pandemi.
"Keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, kepercayaan diri, dan juga daya tahan untuk beradaptasi ini yang merupakan bentuk dari resiliensi yang kita lihat di sektor industri manufaktur di Indonesia," tuturnya.