Para analis memandang hal ini tidak serta merta membuat Fed mengurungkan niat suku bunga agresifnya, mengingat rencana mereka untuk mengembalikan inflasi sesuai target di kisaran 2 persen.
"Saya pikir The Fed akan menaikkan 75 basis poin meskipun angkanya masih lemah, tapi mereka mungkin dapat memperlambat langkah (agresif)," kata Analis Nordea, Niels Christensen, dilansir Reuters, Selasa (13/9).
Dana Fed berjangka sebelumnya memperkirakan kenaikan suku bunga setengah poin pada pertemuan FOMC The Fed minggu depan. Saat ini peluang kenaikan 75 bps mendapat respons pasar sebesar 85 persen, dibandingkan 50 bps.
"Gubernur Fed Jerome Powell cukup tegas ketika dia berbicara minggu lalu. Sudah sangat jelas bahwa mereka akan melawan inflasi," bunyi poin FOMC The Fed.