Sejak dilantik menjadi Dirjen Perumahan oleh Menteri PUPR beberapa waktu lalu, Iwan langsung melaksanakan rapat pimpinan di lingkungan Direktorat jenderal Perumahan bersama para pejabat terkait serta melakukan koordinasi internal untuk melihat progress dan hasil pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini. Selain itu, dia melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menyusun prognosis rencana pembangunan perumahan tahun 2022 mendatang.
“Saya siap bekerja untuk perumahan dan no welcome drink langsung kerja. Setelah dilantik kemarin saya langsung melakukan rapat pimpinan untuk evaluasi apa yang sudah dicapai hingga akhir 2021 ini, Sejumlah pekerjaan yang belum selesai harus diselesaikan dengan baik dan memanfaatkan peluang yang ada karena masyarakat sangat membutuhkan bantuan perumahan dari pemerintah,” kata Iwan.
Ke depan, lanjutnya, Direktorat Jenderal Perumahan ingin memastikan bahwa hasil pembangunan rumah untuk masyarakat di lapangan memiliki kualitas yang baik.
Selain itu, pihaknya juga akan menyusun prioritas program perumahan agar program perumahan yang direncanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan penerima bantuan.
Iwan juga mengaku akan melakukan konsolidasi serta mengajak para pegawai Ditjen Perumahan untuk memiliki pola pikir bukan hanya membangun hunian saja, tapi bagaimana manfaatkan potensi bidang perumahan lainnya.
Menurutnya masih ada potensi perumahan yang haus digarap yakni pembangunan rumah nonformal sekitar 70 hingga 80 persen dari total target pembangunan.
“Saat ini pemerintah hanya mampu memenuhi sekitar 20 persen pembangunan perumahan formal melalui APBN. Ke depan potensi perumahan non formal masih cukup besar sekitar 70 hingga 80 persen dan itu harus segera digarap dengan baik karena sangat dibutuhkan masyarakat,” tutur Iwan.