Peluang serupa juga akan diberikan kepada PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, selaku operator bandara pelat merah.
Menurutnya, sudah ada pembahasan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, terutama perihal tawaran agar bandara di IKN ikut dikelola InJourney Airports.
“Jadi (bandara) di IKN dan Balikpapan itu sudah saya tawarkan oleh Pak Erick dikelola bersama-sama, jadi Balikpapan bisa saja dalam negeri, yang internasional di IKN. Bisa di sana, ini kita sedang bicara, jadi kita dengan asing dan AP mengelola dua bandara,” ujar Budi Karya saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Di balik rencana tersebut, Budi menyebut bandara di IKN bisa dioperasikan secara komersial, namun melayani rute penerbangan internasional. Sementara, bandara Sepinggan difokuskan untu penerbangan domestik.
Salah satu alasannya adalah runway bandara di IKN lebih panjang atau mencapai 3.000 meter. Sedangkan, runway bandara Sepinggan hanya mencapai 2.400 meter.
“Runway-nya 3.000, jadi untuk long distance, bisa di sana. Nanti, timnya nanti studinya seperti apa, tapi memang dengan adanya bandara IKN yang panjangnya 3.000, di Balikpapan yang 2.400 juga tidak perlu diperpanjang, jadi pusat haji dan umroh di Kalimantan bisa di situ,” ucapnya.
Adapun pembangunan bandara di IKN ditargetkan rampung akhir Desember 2024. Budi melaporkan, secara keseluruhan progres pembangunan proyek ini sudah di atas 70 persen.