"Termasuk juga sosialisasi, edukasi dan promosi," ucap Agus.
Sebagai penutup, Agus menyebutkan introduksi teknologi kendaraan rendah emisi merupakan kebutuhan, peluang dan tantangan serta arena untuk penyiapan ekosistem. Di mana akan tumbuhnya riset, inovasi, industri maupun bisnis baru.
"Kenapa? Karena ada model bisnis yang bisa dikembangkan sekarang dan mungkin set mobiliti bisa tren ke depan," katanya.
Kemudian, kendaraan listrik menjadi elektrifikasi sektor dan akan berkontribusi mengatasi polusi udara, ketergantungan impor BBM dan perubahan iklim.
"Elektrifikasi ini sangat menentukan terhadap aspek polusi, impor BBM dan juga CO2 reduktion," ujar dia.
Selain itu, menurutnya ketersediaan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) merupakan salah satu hal yang sangat strategis dan merupakan komponen utama kendaraan rendah emisi.