“Ya hari ini di Brebes kita temukan nomor satu, masih utama petani semua sudah menjerit pupuknya kurang,” kata Ganjar.
Ganjar menambahkan, untuk saat ini pupuk subsidi koutanya memang dikurangi jumlahnya. Sehingga, saat bertemu dengan petani di semua wilayah pun keluhannya kepada dirinya sama yaitu sulit mendapatkan pupuk.
“Maka sebetulnya sistem distribusi tertutup dan tepat sasaran inilah yang penting dilakukan. Maka penting saya mengingatkan kepada pemangku kepentingan pupuk, plis bantu yuk, saya punya data kartu tani itu bukan kartunya loh, itu adalah database petani siapa yg berhak mendapatkan pupuk, ini sama seperti BLT PKH dan sebagainya apakah tepat sasaran,” tuturnya.
Capres berambut putih ini pun berjanji kala menjadi Presiden akan memperbaiki hal tersebut. Mulai dari distribusi pupuk yang harus merata dan tepat sasaran melalui ‘KTP Sakti’.
“Maka ini cerita ketidaktepatan sasaran sehingga mereka protes, meskipun tentu saja kita minta kepada petani agar penggunaan pupuk tidak berlebihan, karena kalau berlebih tanahnya rusak dan keras sekali,” ujarnya.
Tak sekadar soal pupuk, Ganjar juga mendapatkan keluhan dari petani mengenai harganya jual yang turun. Berikutnya terkait masalah air yang di mana para petani kerap mengalami kesulitan di musim kemarau.
“Ini cara kawan-kawan tim saya untuk mengecek. Mudah-mudahan untuk inventarisasi problem yang muncul dari masyarakat,” ucap Ganjar.