Menko Airlangga menuturkan, mencermati proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada tahun ini, pemerintah tetap antisipatif dan menyiapkan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sejumlah sektor akan dikuatkan dan diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di tahun 2023, salah satunya yakni sektor industri.
“Merujuk data BPS, sektor manufaktur berkontribusi paling besar terhadap PDB dan di triwulan III-2022 mencapai 16,1 persen. Indeks Kepercayaan Industri di Kementerian Perindustrian sebesar 51,54 sedangkan PMI sudah merilis di angka 51,3 pada Januari 2023,” tuturnya.
Dalam jangka pendek, untuk memperkuat konsumsi domestik yang diharapkan akan mendorong permintaan dari sektor industri dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Untuk jangka menengah panjang, pemerintah melanjutkan transformasi ekonomi untuk meningkatkan daya saing, meningkatkan investasi, mendorong produktivitas SDM, dan menyerap tenaga kerja melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.