Empat nama itu menggantikan pengusaha lainnya yang salah satunya Purnomo Prawiro. Bos Blue Bird ini harus keluar dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun ini karena valuasi perusahannya yang anjlok lebih dari 25 persen karena bersaing dengan Go-Jek dan Grab.
Sementara Soegiarto Adikoesemo mencatat penurunan kekayaan paling tajam di antara lainnya. Nilai hartanya merosot 42 persen karena turunnya saham AKR Corporindo, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan BBM dan bahan kimia.
Namun, dia tidak terlempar dari daftar masih bertahan di posisi 39. Kekayannya mencapai 780 juta dolar AS.
Dua pengusaha mencatat kenaikan kekayaan paling tinggi dari sisi persentase. Low Tuck Kwong, pebisnis batu bara mencatat kenaikan harta 63 persen menjadi 2,5 miliar dolar AS lewat Bayan Resources. Kenaikan saham Bayan hingga 82 persen membuatnya naik ke posisi 11.
Ada pula Bachtiar Karim yang kekayaannya naik 61 persen menjadi 1,45 miliar dolar AS. Kenaikan tersebut ditopang oleh pendapatan perusahaan sawitnya, Musim Mas yang cukup signifikan. Posisinya naik ke 21.
Di posisi sepuluh besar orang terkaya di Indonesia, ada dua nama baru yaitu Boenjamin Setiawan dan Jogi Hendra Atmadja.
Boenjamin merupakan Pendiri Kalbe Farma dengan kekayaan 3,2 miliar dolar AS. Bersama saudara kandungnya, doktor di bidang farmasi ini memiliki saham di perusahaan tersebut sebesar 48 persen.
Sementara Jogi Hendra adalah Kepala Mayora Group, salah satu perusahaan makanan terbesar dengan sejumlah merek seperti Kopiko dan Roma. Kekayaan Jogi mencapai 3,1 miliar dolar AS.
Boenjamin dan Jogi Hendra menggeser posisi Mochtar Riady dan Peter Sondakh yang merosot masing-masing ke posisi 12 dan 14.