JAKARTA, iNews.id - Ada sejumlah negara di kawasan ASEAN yang memiliki kereta cepat. Kereta cepat telah menjadi simbol kemajuan teknologi transportasi di berbagai belahan dunia.
Di kawasan Asia Tenggara, Negara-Negara Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) juga telah berinvestasi dalam pengembangan sistem kereta cepat yang modern.
Berikut negara-negara ASEAN yang memiliki kereta cepat dan betapa pentingnya perkembangan ini dalam mempercepat konektivitas regional.
Thailand juga telah meluncurkan proyek kereta cepat yang ambisius. Proyek Kereta Cepat Tingkat Tinggi Thailand-China akan menghubungkan Bangkok dengan kota perbatasan Nong Khai di sepanjang perbatasan Laos.
Kereta ini akan membawa penumpang melintasi jarak lebih dari 600 kilometer dan meningkatkan konektivitas dengan negara tetangga Laos dan kemudian dengan China. Kecepatan yang diharapkan adalah sekitar 250 km/jam, memungkinkan perjalanan yang lebih efisien dan nyaman antara kota-kota tersebut.
Kontrak yang dinamai Contract 2.3 dalam tahap pertama akan menghubungkan Bangkok, ibukota Thailand dengan provinsi Nakhon Ratchasima ke Provinsi Nong Khai yang berbatasan dengan Laos sejauh 252 kilometer. Proyek ini akan rampung pada 2023. Tahap kedua dari perbatasan Laos menuju Cina.
Biaya 1,58 miliar dollar AS termasuk biaya pembelian rel kereta, sistem kelistrikan, mesin, serta termasuk pengadaan kereta dan pelatihan kereta.
Setelah mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang menghambat pembangunan proyek kereta api cepat Laos-Cina, Republik Demokratik Rakyat Laos mengumumkan bahwa layanan kereta api yang menghubungkan Vientiane dan Boten, kota kecil di provinsi Luang Namtha yang berbatasan dengan Cina, akan dibuka kemungkinan besar pada 2 Desember 2021.
Pengumuman itu dipandang sebagai dukungan terhadap proyek jaringan kereta api ambisius yang dirancang untuk menghubungkan Cina dengan Asia Tenggara di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) yang banyak digembar-gemborkan China.