JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi perusahaan perdagangan gas dan kimia asal Amerika Serikat, Air Products and Chemicals Inc (APCI) di proyek hilirisasi batu bara merupakan investasi terbesar kedua dari AS setelah PT Freeport Indonesia.
"Ini full dari Amerika Serikat bukan dari Korea, Jepang, China, tidak benar kalau kita fokus ke beberapa negara," kata Bahlil dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).
Proyek ini dilakukan oleh APCI, Pertamina, dan PT Bukit Asam Tbk dengan nilai kontrak mencapai 15 miliar dolar AS atau Rp214 triliun. Adapun, realisasi investasi APCI di proyek ini sangat besar. Untuk tahap awal investasi APCI sebesar 2,3 miliar dolar AS atau Rp33 triliun untuk mengolah batu bara kalori rendah menjadi dimetil eter (DME).
"Ini investasi terbesar setelah Freeport tahun ini," ujarnya.
Bahlil mengungkapkan, proyek hilirisasi batu bara sudah diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir sejak 2020 dengan melakukan pendekatan ke Amerika Serikat.
"Lalu, dilanjutkan dengan pembahasan teknis dengan Pak Arifin (Menteri ESDM), lalu di akhir November di Dubai kita tanda tangan MoU dengan Air Products sebesar 15 miiliar dolar AS," ujarnya.