Menurut dia, kerja sama keduanya berpeluang meningkatkan pendapatan penjualan, mendongkrak daya beli dan meningkatkan lapangan kerja. Dengan kabar gabungnya TikTok dan Tokopedia maka pelaku UMKM berpeluang untuk kembali meningkatkan pendapatannya.
“Saat penutupan aplikasi TikTok tidak sedikit pelaku UMKM yang merasa dirugikan karena pendapatannya menurun secara signifikan. Tidak hanya pelaku UMKM, tetapi juga berdampak pada karyawan di perusahaan ekspedisi yang memutuskan memberhentikan karyawannya lantaran sepi orderan,” ujar Edy.
Baginya kolaborasi ini bisa menyerap lapangan pekerjaan menyusul banyaknya kreator konten yang semakin meningkat.
“Ini juga dipandang memberi kontribusi bagi pekerja ekspedisi. Hal itu bisa di lihat ketika resmi di tutup oleh pemerintah tidak sedikit bagi pekerja ekspedisi yang terdampak,” ungkap Edy.
Sebagai informasi, melalui kemitraan strategis yang terjalin, TikTok dan GoTo bakal memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia. Langkah ini juga didorong untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan layanan keuangan digital melalui GoTo Financial dan on-demand services dari Gojek.
Kemitraan strategis ini akan diawali dengan periode uji coba yang dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait. Program yang akan diluncurkan di masa uji coba ini adalah kampanye Beli Lokal dimulai pada 12 Desember 2023 bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).