Edward menyebut, Kopi Kenangan merupakan startup yang mengusung konsep gerai kopi dengan teknologi. Konsumen bisa memesan kopi lewat aplikasi selain dilayani di toko. Porsi penjualan Kopi Kenangan secara online saat ini mencapai 30 persen sementara sisanya lewat gerai.
Selain itu, kata dia, Kopi Kenangan menggunakan konsep gerai yang kecil. Hal ini berdampak signifikan terhadap biaya operasional hingga 10-15 persen per cangkir. Ke depan, dia berencaa memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk mengurangi biaya sekaligus mengoptimalkan inventori.
Managing Director Sequoia Capital, Shailendra Singh mengatakan, perusahaanya tertarik mendanai Kopi Kenangan karena startup tersebut memiliki kekuatan cita rasa lokal yang dipadukan dengan perkembangan teknologi.
"Pemahaman mendalam tim tentang cita rasa lokal dan fokus dalam membangun pengalaman baru berbasis teknologi membuat mereka tampil beda,” kata Shailendra.
Sebelumnya, Kopi Kenangan telah mendapatkan pendanaan awal dari Alpha JWC Ventures pada 2018. Saat itu, modal ventura asal Indonesia itu menanamkan modal sebesar 8 juta dolar AS. (Yohana Artha Uly)