JAKARTA, iNews.id - Di era digital seperti saat ini, ancaman siber selalu berkembang dan berusaha untuk mengeksploitasi sekecil apapun celah yang ada.
Perbankan menyadari perlunya untuk selalu melakukan evaluasi dan memahami apa vulnerability yang dimiliki, pola dan tren apa yang dilakukan oleh para fraudster untuk melakukan kejahatan perbankan.
Hal tersebut disadari oleh BRI yang memanfaatkan teknologi terkini untuk mengelola risiko kejahatan siber. Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha mengungkapkan, pihaknya telah menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) guna memahami pola-pola fraud and threat yang terjadi.
Dengan demikian, BRI dapat lebih bersiap terhadap berbagai tindakan preventif serta respon yang cepat dan tepat untuk menghadapi risiko-risiko kejahatan siber seperti upaya pencurian data.
“Dalam pemilihan teknologi yang digunakan di BRI dipilih melalui metode yang tepat dengan mempertimbangkan hasil kajian dan analisa risiko, sehingga teknologi yang digunakan untuk melindungi data nasabah merupakan teknologi yang dapat meminimalisir risiko kebocoran data”, ujar Arga dalam keterangan resminya, Sabtu (18/6/2022).