"Sebetulnya Rusia menawarkan lebih murah tapi karena ada konflik Ukraina dan Rusia, kita sudahlah daripada nanti bermasalah di kemudian hari kita cari ke tempat lain," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga mengaku terbuka untuk mencari sumber-sumber minyak mentah baru untuk menghindari permasalahan pasokan.
Tutuka menegaskan, dirinya tidak membatasi negara mana saja yang akan menjadi sumber minyak Indonesia selanjutnya selama energy security terpenuhi dan terjangkau, karena prioritas utamanya ialah pasokan energi yang harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.
Katanya, Indonesia juga telah memiliki DEN yang bertugas menganalisis dan menyiapkan cadangan strategi dan operasinal untuk memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri.
"Intinya terbuka mencari sumber minyak dari mana saja. Sekarang kita impor paling besar dari Arab Saudi dan Nigeria, banyak sih tapi sebagian besar dari dua itu," ujarnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (16/10/2023) lalu.
Tutuka menuturkan, guna menjaga upaya pasokan energi dalam negeri maka Indoneisa harus mencari sumber dari negara lain di luar Saudi Arabia tersebut.
"Kita buka memang kalau ada masalah harus kita ambil (minyak) dari mana dan sebagainya, yang jelas, pasokan energi harus terpenuhi dan dapat terjangkau oleh masyarakat, affordability," ucap Tutuka.